Peran Pasar Uang Antar Bank Syariah (Puas) Dalam Mendorong Stabilitas Moneter Nasional : Studi Pada Bank Umum Indonesia
Keywords:
PUAS, sharia liquidity, monetary stability, dual banking, monetary policyAbstract
. The Islamic Interbank Money Market (PUAS) plays a crucial role in maintaining national monetary stability by facilitating short-term liquidity transactions among Islamic banks under sharia principles. This study aims to analyze the operational mechanisms of PUAS, its contribution to the transmission of Bank Indonesia’s monetary policy, and the challenges faced within the dual banking system framework. The research employs a descriptive quantitative approach using secondary data from PUAS reports, national inflation statistics, and publications from Bank Syariah Indonesia (2020–2024). Findings indicate a significant rise in PUAS transaction volumes, reflecting growing liquidity needs among Islamic banks amidst inflationary trends and Bank Indonesia's policy rate adjustments. By utilizing contracts such as wadiah and mudharabah, PUAS serves as a sharia-compliant alternative to conventional liquidity instruments and strengthens the inclusiveness and resilience of the Islamic financial system against economic shocks.
References
Arief, Z., Agus Taruno, Harisah, Rahmat Dahlan, & Rahmawati. (2023). Strategi Pengembangan Investasi Pasar Uang Syariah Pada Bank Syariah di Indonesia. At-Tasharruf “Jurnal Kajian Ekonomi Dan Bisnis Syariah,” 5(2), 116–123. https://doi.org/10.32528/at.v5i2.1064
Bank, P., Dalam, I., & Keuangan, S. (n.d.). Peran OJK.
Dan, T., Bank, K., Dan, T., & Bank, K. (2024). Peran laporan keuangan dalam menilai transparansi dan keberlanjutan bank syariah. 2(12).
Hani, S., Mariati, & Harahap, R. U. (2018). Laporan Keuangan Syariah: Sebuah Model. Penerbit Lembaga Penelitian Dan Penulisan Karya Ilmiah (AQLI), 1–52.
Indonesia, G. B. (2020). BANK INDONESIA Menimbang : a.
IPB & Kemenkeu. (2014). Survei Kepuasan Pengguna Layanan Kementerian Keuangan. http://www.kemenkeu.go.id/sites/default/files/Survey Opini Stakeholders 2014.pdf
Moneter, K. K. (2023). Mengapa Flexible ITF ? Bagaimana Flexible ITF diterapkan ?
OJK. (2015). Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor /Pojk.05/2016 Tentang Penyelenggaraan Program Pensiun Berdasarkan Prinsip Syariah. Paper Knowledge . Toward a Media History of Documents, 3(April), 49–58.
Tahunan, L. (2011). Building on Strengths, Accelerating Future Growth 2011.
Ummah, M. S. (2010). AKUNTANSI PERBANKAN SYARIAH. In PSAK SYARIAH BARU (Vol. 11, Issue 1). http://scioteca.caf.com/bitstream/handle/123456789/1091/RED2017-Eng-8ene.pdf?sequence=12&isAllowed=y%0Ahttp://dx.doi.org/10.1016/j.regsciurbeco.2008.06.005%0Ahttps://www.researchgate.net/publication/305320484_SISTEM_PEMBETUNGAN_TERPUSAT_STRATEGI_MELESTARI
Utami, D., Usman, A., Octavia, I., & Windi Runtuwene, D. (2022). Pasar Uang Berdasarkan Prinsip Syariah. Balanca: Jurnal Ekonomi Dan Bisnis Islam, 4(1), 31–37. https://ejurnal.iainpare.ac.id/index.php/balanca
Warjiyo, P. (2007). Stabilitas Sistem Perbankan Dan Kebijakan Moneter : Keterkaitan Dan Perkembangannya Di Indonesia. Buletin Ekonomi Moneter Dan Perbankan, 8(4), 429–454. https://doi.org/10.21098/bemp.v8i4.144
Widayatsari, A. (2013). Sekolah Tinggi Agama Islam Darul Ulum Banyuwangi. Jurnal Ekonomi Dan Hukum Islam, 3(2), 94–116. https://www.kompasiana.com/septanu/5ac50e59dcad5b0b7d3e03f2/menghilangkan-unsur-magrib-dalam-peransuransian-syariah